KALAU NGGAK BISA TERBANG, YA JALAN SAJA

Kenapa yaa..

Setelah baca novel yang ceritanya happy ending, rasanya bahagia juga. Tapi disatu sisi ngerasain insecure juga, karena cerita yang aku baca memperlihatkan tokoh yang hebat dan keren, apalagi jadi seorang perempuan. Aku merasa diriku jauh dari kata itu. Aku selalu merasa bahwa diriku sangat kurang dan selalu merasa buruk. Permasalahan dalam diriku yang utama adalah rasa insecure yang tidak pernah lepas dalam pikiran. Karena selalu merasa bahwa diri ini rendah dibanding siapapun, dan selalu kalah dengan apapun. Padahal hidup bukan tentang kompetisi, bukan tentang kalah atau menang. Bahkan dengan tokoh fiksi pun aku merasa insecure. Sepertinya perasaan ini sudah sangat tidak wajar.

Memang benar revolusi 2023 ku adalah memperbaiki diriku sendiri. Salah satunya adalah dengan menyayangi dan menerima diri ini. Aku terlalu sering merasa dan menatap ‘iri’ orang lain atas sesuatu yang dicapainya, namun bukan perasaan iri yang harus menyakiti orang lain, bukan, aku tahu kalau yang itu tidak benar. Aku hanya ‘iri’ kenapa aku tidak pernah mencoba, kenapa aku selalu takut, kenapa aku selalu menganggap bahwa diriku akan gagal, bahkan atas sesuatu yang belum pernah dijalankan. Yah benar, kepalaku terlalu jahat pada diriku sendiri.

Perasaan merendahkan diri sendiri ini terlalu menyakitkan, dibandingkan harus direndahkan orang lain. Kenapa begitu? Karena orang lain tidak mengenal diri kita, dan kita bisa saja menjawab seperti ini: “kamu gak pernah tahu apa yang harus aku lewati, kamu tahu apa tentang diriku?!,” kemudian sedikit demi sedikit, kita bisa menenangkan diri. Tapi tidak semua orang seperti itu, namun secara umum cara mudah yang bisa dilakukan, yaa dengan itu. Lain hal nya kalau yang merendahkan itu adalah diri sendiri. Menurutku itu jauh lebih menyakitkan. Kita yang mengenal diri kita, kita yang paham diri kita, dan kita adalah pengaruh yang besar atas perasaan kita. Tapi kita lah yang merendahkan diri sendiri.

Bahkan dengan tokoh fiksi di novel ataupun di film, aku dengan mudahnya membandingkan secara buruk dengan diriku sendiri. Padahal aku tahu ada kalimat yang aku dapatkan dari orang terdekatku kalau kita sedang membandingkan dengan orang lain: “Kalau mau membandingkan diri kita dengan orang lain, kamu harus membandingkan semuanya. Membandingkan hal baik dan hal buruk dalam hidupnya.” Semoga kata-kata ini juga cocok untuk ‘siapapun’ yang membaca tulisan ini. Meskipun itu bukan kata-kata menguatkan, namun itu bisa menjadikan pemikiran realistis untuk kita menjalani hari kemudian.

“Membandingkan hal baik dan hal buruk dalam hidupnya dengan hidup kita”. Saat kalimat ini hadir, secara tidak langsung menohok hati ku. Karena aku sampai lupa proses yang harus dijalani ‘orang itu’ sampai mendapatkan hasil yang sekarang. Iya... Aku sering lupa dengan proses orang lain, dengan proses ku, semuanya berbeda. Tidak bisa benar-benar dipaksakan walaupun dari luar prosesnya sama, pasti ada sesuatu yang berbeda.

Kenapa yaa..

Apa semua orang juga merasakan kegelisahan dengan hidupnya ya? Pasti gak sih? Bahkan orang sekelas Maudy Ayunda, Nikita Willy, Emma Watson, Millie Bobby Brown, Song Hye-Kyo atau bahkan Bae Suzy hahaha.

Sebenarnya perasaan seperti itu memang tidak benar dan tidak boleh berlarut-larut adanya. Namun namanya juga manusia; apalagi dimasa quarter life crisis; kebutuhan dan keinginan sama besarnya; dihantam ekspektasi diri sendiri, keluarga, tetangga, dan bahkan orang tidak dikenal haha; serta adanya sosial media yang menjadi lapak menjual kebahagiaan orang-orang. Terlalu kompleks penyebabnya hingga menimbulkan perasaan insecure, yang jatuhnya tidak bersyukur.

Insecure dan tidak bersyukur menjadi paduan kata yang pas. Merendahkan diri sendiri, menganggap diri ini tidak membanggakan dan menyedihkan. Anggapan tersebut muncul karena ulah kepala sendiri, benar-benar salah.

Btw tulisan ini jadi ngalor ngidul ya haha. Sumpah deh, awal nulis ini karena aku habis baca novel ‘Secangkir Kopi dan Pencakar Langit dari Aqessa Aninda’. Itu novel romcom gitu deh, sudah lama banget aku tidak baca novel ringan romantis, biasanya baca novel berat dengan latar belakang tahun 80-an atau 90-an, tapi ujung-ujungnya gak habis karena udah ngantuk dan bosan haha #dasaraku. Setelah baca novel itu rasanya seneng dan sekaligus iri dengan Athaya, karena dia sosok yang keren dan inspiratif, terus ngelihat diriku yang tidak ada apa-apanya. KAN, ya gini ini pemikiran yang tidak boleh diperpanjang, harus segera dialihkan biar tidak merusak pemikiran dan perasaan diri sendiri.

Membaca itu emang enak banget yaa, benar-benar bikin refresh kepala. Langsung kita ngefreeze dengan kegiatan kita sekarang, terus fokus ke dimensi lain yang ada di novel itu. Di waktu yang bersamaan, kita juga merefleksikan diri dengan tokoh yang ada di dalamnya, kita ambil baik-baiknya. Yaa meskipun aku selalu saja membandingkan diri ini, tapi bukan membandingkan yang aku bisa langsung membangun, tapi setelah membandingkan, aku langsung bersedih dan merendahkan diri. AAHH itu dia, aku membandingkan diri dengan orang lain, kemudian merendahkan diri sendiri karena menganggap tidak lebih baik, tapi tidak langsung menjadi semangat untuk bangkit, malah berlarut-larut dalam kesedihan atas apa yang aku buat dari buah pemikiran ku sendiri. Oh sial, memang aku penyebabnya.

Untuk jangka pendek, aku harus fokus dengan revolusi ku di tahun 2023, yakni memperbaiki diri sendiri, dari segi sifat, sikap, dan pemikiran. Khususnya tentang insecurity ini, benar-benar membuat lelah. Lelah nya merasuk dalam dan luar tubuh #lebay. Yahhh semoga bisa dijalani pelan-pelan, tanpa banyak tengok kiri kanan membandingkan orang lain, meskipun perlu lihat spion untuk membandingkan dengan pengalaman kemarin, tapi tetap fokus kedepan dengan tujuan awal.

Sumpah yaa, tulisan ini bener-bener aneh tidak satu tema, sorry (bagi yang membaca, kalau ada sih). Temanya campur-campur, tapi intinya tidak ada sih, lebih ke ngeluarin uneg-uneg yang eneg aja di kepala, terus biar kepalanya jadi enak. YAHH itu tujuan nya.

Semangat ya buat semuanya, buat diriku sendiri, buat semua-semua. Meskipun hidup tidak berjalan sesuai harapan, tidak perlu menyalahkan diri sendiri, cukup tarik napas, lalu bilang “Gapapa, yaudah yuk jalan lagi pelan-pelan”.

EH waitt, aku jadi inget kata-kata dari webtoon favoritku yaitu ‘Girl’s World’, ada satu kalimat yang aku kutip dan aku simpan di meja kantorku buat penyemangat haha #iseng. Kalimat ini tentang tokoh utama webtoon namanya Nari, yang digambarkan sebagai seorang bebek. Singkat cerita, kala itu dia daftar sebagai ketua osis setelah banyak kejadian yang membuat dia down atas ulah orang lain, tapi Nari tetap bersemangat untuk daftar jadi ketua osis dengan dukungan teman-teman nya. Saat kampanye terbuka, Nari naik kereta yang didorong oleh teman nya dengan kostum bebek, dan itu jadi iconic yang paling diingat satu sekolah. Namun dasarnya memang bukan rejeki Nari untuk menjabat sebagai ketua osis, jadi Nari bersedih atas kekalahan nya. Sepanjang perjalanan pulang sekolah Nari terlihat murung sambil melihat kakak kelas yang pulang sekolah, Nari melihat siswi-siswi itu bercanda tapi disatu sisi Nari ingin tahu, kira-kira kakak kelas itu vote siapa ya saat pemilihan kemarin. Nari sedikit menguping, dan ada satu siswi yang mengatakan: “Tapi bebek itu ternyata memang nggak bisa terbang, ya?” Ucap kakak kelas itu yang didengar oleh Nari.


Bebek tidak bisa terbang

Rasanya seperti diatas gunung setelah susah payah mendakinya. Mendekati puncak yang sudah di depan mata. Lalu terguling jatuh ke bawah. Bebek yang terduduk lemas di tanah, merasa semakin kecil.

Bebek itu membandingkan dengan burung-burung lain yang dengan mudahnya terbang mencapai puncak gunung. Sedangkan bebek tidak bisa terbang.

Meski begitu, ayo bangun.

Kalau nggak bisa terbang, ya jalan saja.

Karena nggak semuanya bisa terbang.

(itu yang aku tulis di meja kantorku)

Di masa mendatang, entah berapa banyak lagi masa krisis dan kegagalan, aku akan tetap berjalan. Aku harap suatu hari, akan tiba saatnya bebek bisa menancapkan bendera di puncak.

By: Girl’s World (Season 2) Ep. 90.

Sumpah ini webtoon sangat aku rekomendasikan, bagus banget slice of life nya oke haha

Wah kayaknya tulisan ini semakin ngalor ngidul banget yaa, dan sepertinya menjadi tulisanku terpanjang dengan pembuatan selama beberapa jam saja tanpa ada jeda hari, yang kemudian tidak dilanjutkan seperti draft tulisanku yang lain haha.

Okey, ini harus segera aku akhiri. Kalau enggak makin melebar kemana-mana ini. (Aku ulang sedikit kalimat lagi yaa). Semangat ya buat semuanya, buat diriku sendiri, buat semua-semua. Meskipun hidup tidak berjalan sesuai harapan, tidak perlu menyalahkan diri sendiri, cukup tarik napas, lalu bilang “Gapapa, yaudah yuk jalan lagi pelan-pelan”.

Meskipun telat, tapi masih tergolong bulan muda di tahun 2023. Aku mengucapkan selamat datang dan selamat berjuang di tahun 2023. Dimana kelahiran tahun 2003 sudah mencapai 20 tahun pertamanya, dan kelahiran tahun 1998 mencapai seperempat abad nya (alias aku) hahahaha.

See yaaaaaa xoxo.

Komentar

Postingan Populer